Najma, tak usah kuguna-guna dirimu dengan mantra-mantra Mbah Kewod. Tak perlu kusihir pikiranmu dengan Hizib Maghribi yang terkenal ampuh untuk membuat wanita lulut patuh. Cukuplah dengan ini, ajian bayan goyang, aku akan membuatmu bertekuk lutut dihadapanku.
Bolehlah kau angkuh sekarang. Tapi esok, kujamin kau mabuk, linglung, lalu merangkak datang padaku dengan wajah memelas pasrah. Memang, ajian bayan goyangku cuma memiliki tiga jurus. Tapi, itu telah cukup membuat siapapun terbius. Bahkan jika mau, aku bisa membuat mereka bingung setengah mampus. Apalagi hanya untuk menaklukkan dirimu, cukuplah dengan hanya satu jurus. Sombong sekali aku. Begitulah. Terkadang sombong dibutuhkan untuk memberontak kesombongan, kepicikan, kesewenang-wenangan.
Najma, untukmu, hanya untukmu kubeberkan sihir rahasia ini. Sihir kata-kata yang akan membuatmu memandangku segagah surya, setampan purnama, seluas samudera. Maka, sambutlah tiga jurusku. Lawanlah jika kau memang mampu. Jika tidak, datanglah padaku sepenuh rindu, setulus qalbu.
JURUS PERTAMA
التشبيه
Langkah Pertama
Najma, tahukah engkau apa yang terbersit dalam pikiranku saat mula dua mataku menabrak wajahmu? Cantik sekali, begitulah. Maka, mulai detik itu aku seringkali berubah menjadi kambing dungu, menggambar-gambarkan kembali sketsa wajahmu diatas kanvas khayalku. Kurangkai-rangkai kata memujamu hingga berujung pada satu pernyataan, engkau dengan kecantikanmu laksana hijaunya kebun teh di Puncak Bogor. Sejuk, menghilangkan susah hati.
Langkah Kedua
Najma, merah pipimu bagai bunga mawar berduri. Ingin kusentuh, tapi dengan angkuh kau menangkis, haram. Maka, kutahu dalam dadamu ada ilmu seterang cahaya. Aku pun mundur takut, takut kualat, seperti takutku saat dulu kecil dikejar-kejar anjing tetangga gara-gara kedapatan hendak maling mangga. Akhirnya, aku berikrar, demi mendapatkanmu aku harus lebih dulu pintar. Dunguku segelap malam harus kuusir dengan sinar.
Langkah Ketiga
Akupun berlari menjauhimu, mengalah untuk menang, pikirku. Kucari titik-titik persamaan antara I and U, tabiatku tabiatmu, hobiku hobimu, idolaku idolamu. Andai tak kutemukaan kesamaan faktual, maka terpaksa kucari persamaan dari alam khayal. Tak masalah, pikirku, yang penting ada cara untuk nyambung.
Langkah Keempat
Kudapati dirimu berpakaian santri, sepertiku, pelajar pesantren yang sedang lelah berusaha mencintai kalam terindah. Diluar itu, nyata dirimu mengidolakan para sastrawan, sama denganku. Dan lagi, ternyata kita punya pendapat sama bahwa sastrawan terhebat dunia sepanjang masa adalah nabi agung kita tercinta dengan bukti kata-katanya yang tersusun rapi dan dijadikan acuan hidup oleh sebagian besar umat manusia.
Kucari persamaan yang lain hingga akhirnya bermuara pada kata, aku hampir suka semua yang kamu suka. Bahkan tak terbatas indrawi saja, batinmu pun kuraba, adakah disana sesuatu yang bisa dijadikan sebagai jembatan kita?
Langkah Kelima
Setelah semua kutelaah, fisik plus psikis mu, raga dan jiwamu, maka aku bisa menyimpulkan bahwa, engkau layak disebut gadis idaman.
Bagaimana tidak? Wajahmu secantik Salma Hayek, lawan main Antonio Banderas dalam Desperado. Sementara, sikap-sikapmu secemerlang sikap para sufi yang selalu menjaga hati. Andai boleh sedikit kugambarkan pipimu, maka ia wangi, lembut, sedap dipandang selayak mawar-mawar ditaman. Dan andai engkau Tsuroya maka lidahku tak selincah al-Juman untuk menggambarkanmu.
Saat kucuri dengar suaramu, maka hatiku tergetar oleh merdunya. Bahkan, seakan ia terus membisik hingga aku bergidik, jangan-jangan suaramu adalah pinjaman dari bidadari kahyangan. Sungguh, engkau selengkap perpaduan langkah kedua dan langkah kelima dalam jurus pertamaku.
متعدد | مركب | مفرد | مشبه و مشبه به ووجه التشبيه
| |||
عقلي | حسي | عقلي | حسي | عقلي | حسي | |
6 | 5 | 4 | 3 | 2 | 1 | حسيان |
12 | 11 | 10 | 9 | 8 | 7 | عقليان |
18 | 17 | 16 | 15 | 14 | 13 | حسي وعقلي |
24 | 23 | 22 | 21 | 20 | 19 | عقلي وحسي |
Bahkan ketika aku lebih meneliti keindahan fisikmu, aku semakin terlarut dalam kekaguman. Aku mabuk laut oleh mulus wal halusmu seperti terpesonanya mereka wisatawan yang berkunjung ke pulau dewata. Maka, tak bisa kuwakilkan pada kata-kata tentang keindahan hissiyyahmu, sungguh sulit meski untuk sekedar sedikit menggambarkannya, sebab mungkin kamusku tak lengkap atau mungkin juga keindahanmu yang terlampau lengkap. Karenanya, tak ada jalan bagiku selain mengagumimu lewat tabel-tabelku ini;
وجه التشبيه | مشبه ومشبه به |
مركب حسي | مفردان حسيان |
مركب حسي | مركبان حسيان |
مركب حسي | مفرد ومركب حسيان |
مركب حسي | مركب ومفرد حسيان |
وجه التشبيه | مشبه ومشبه به |
مركب عقلي | مفردان حسيان |
مركب عقلي | مفردان عقليان |
مركب عقلي | مفردان حسي وعقلي |
مركب عقلي | مفردان عقلي وحسي |
مركب عقلي | مركبان حسيان |
مركب عقلي | مركبان عقليان |
مركب عقلي | مركبان حسي وعقلي |
مركب عقلي | مركبان عقلي وحسي |
مركب عقلي | مفرد ومركب حسيان |
مركب عقلي | مفرد ومركب عقليان |
مركب عقلي | مفرد ومركب حسي وعقلي |
مركب عقلي | مفرد ومركب عقلي وحسي |
مركب عقلي | مركب ومفرد حسيان |
مركب عقلي | مركب ومفرد عقليان |
مركب عقلي | مركب ومفرد حسي وعقلي |
مركب عقلي | مركب ومفرد عقلي وحسي |
Langkah Keenam
Banyak caraku untuk mengagumimu, Najma. Mungkin, engkau kusepertikan, kulaksanakan, kuumpamakan, kutak ubahkan, atau apapun terserah. Yang pasti, semua adalah jembatan kekaguman pada keindahan. Tak beda dengan Tasybih, ia bisa nyata saat ada kaf, mitsl, kaanna, bahkan ada pula yang tanpa apa-apa seperti kekagumanku yang satu saat tak terungkap lewat kata-kata.
Langkah Ketujuh
غرض التشبيه
Najma, lelah aku mentasybihkanmu dengan ini, dengan itu, padahal maksudku cuma satu, mendapatkan cintamu.
فان تفق الانام وانت منهم ♫ فان المسك بعض دم الغزال
Mereka yang menyanyikan tembang kamil ini pun punya tujuan sama sepertiku, memuji-muji kekasihnya, menyatakan kesungguhan kesempurnaannya meskipun tetaplah ia manusia. Tak beda dengan misik, memang ia tetaplah darah tapi tak sedarah-darahnya.
Berbeda dengan si Robert yang mencak-mencak, dasar muka kulit badak, pada si Adul saat mendapati nasinya sedang dilahap sobatnya yang hobi makan tapi enggan masak. Atau si Kriwul yang sedang lapar lalu berkata sambil nyomot serabi, oh indahmu bagai bulan tanggal empat belas.
Langkah Kedelapan
Najma, bisakah kita selayak musyabbah dan musyabbah bih? Terikat dalam titik temu yang akan tautkan rindu. Kamu memang belum terlalu lama mengenalku, tapi percayalah, itu tak jadi masalah. Aku jamin engkau akan mendapati antara kita ada keserasian yang indah. Meski kita tak selalu sama mufrod atau tak selalu sama murokkab dan pula tak selalu sama muta’addid.
Langkah Kesembilan
Najma, terserah padamu menerima atau menolak rasaku. Namun kuyakinkan, kadang-kadang dua hal dianggap tak bisa disatukan hanya karena belum didapati adanya kesamaan. Sebetulnya bukan tak ada. Ia ada, tapi tak tampak. Atau, ia tampak tapi masih perlu diteliti lebih jauh apakah benar ia bisa dijadikan titik temu ataukah hanya kesamaan semu.
Langkah Kesepuluh
Najma, seperti tasybih, aku mungkin akan menyambungkan rasa padamu lewat perantara yang bisa dipercaya. Tapi jujur, aku lebih senang dangan gaya langsung, tak ada adat tasybih, tapi nyata ada tasybih.
Maka malam ini, setelah sekian waktu aku meneliti, tengok kanan tengok kiri, sejujurnya kunyatakan padamu bahwa engkaulah gadis pencuri. Terbukti, dilemari hati ini terdapat sidik jari yang sama dengan sidik jari yang engkau miliki. Apapun alasanmu untuk berkelit, maka aku telah menyiapkan bukti-bukti kongkrit sehingga dalihmu hanyalah dalih yang mudah terjepit. Mengakulah, kau yang mencuri hatiku bukan?
Langkah Kesebelas
Semua sudah nyata, aku cinta, engkau cinta. Aku layak menjadi musyabbah bih mu dan engkaulah musyabbahku. Maka, ikrarkanlah tasybih diantara kita. Ikrarkanlah bahwa kita saling menerima, saling terikat dalam titik temu yang beraneka warna. Teriaklah pada dunia Yahya dan Najma adalah sejoli abad ini, lambang sejati bagi cinta suci. Kita berdualah yang akan mengajarkan bagaimana cara bercinta yang sesungguhnya.
Penutup Jurus Pertama
Najma, biarkan cinta kita bersemi tanpa siapa pun tahu. Hanya aku muhib dan kau mahbub yang tahu bahwa di antara kita ada hubb. Tak usah ada kata, tak usah ada cerita, Allahlah saksi nyata. Biarkan cinta kita seumpamaزيد اسد yang tak kentara tasybih disana. Cukuplah kukatakan, aku kau atau kau aku tanpa ada kata cinta antara keduanya.
JURUS KEDUA
الحقيقة والمجاز
Najma, kemarin kukatakan, tak perlu guna-guna dari Mbah Kewod untuk menundukkan angkuhmu, terbukti bukan? Dengan hanya satu jurus saja, jurus tasybihku, bekumu meleleh dan angkuhmu runtuh.
Kini, tataplah mataku, tak ada majazi di sana, yang ada hanyalah haqiqat al-kalimat yang tak perlu tu’wal ta’wil ruwet. Maka bacalah huruf-huruf yang terangkai di sana. Asli, tak ada basa basi dan tak ada yang ditutup-tutupi.
Sudah kau bacakah? Apa bunyinya? Ya, MENIKAHLAH DENGANKU. Tak ada makna ganda di sana, pula tak ada isyarah yang bikin pemahaman gerah oleh susah.
Sungguh, aku tak setuju dengan pacaran. Aku suka, kau sama, maka tak perlu berlama-lama. Pacar bukanlah kekasih hakiki. Pacar hanyalah istri majazi. Dan, aku tak mau ini terjadi sebab akan mengotori diri.
Langkah Kesatu
Tak usah ada satir yang membuat makna satu kata menjadi terpelintir. Kata NIKAH yang kau lihat dalam tatap mataku bisa kau artikan dengan pilihan empat, dan semuanya hakikat. Terserah yang mana, tapi jika kau ingin tahu makna apa yang kuuinginkan, maka itu adalah NIKAH versi syara’, bukan yang lain.
Langkah Kedua
Najma, ingin aku lari saat mendengar jawaban Abahmu, bukan apa-apa, jawaban itu seolah pisau yang mengiris hatiku, perih tak terkira, perih itulah yang menjadi penyebabnya. Tapi, entah kenapa, kaki ini berat kuangkat. Ia enggan minggat dan bertahan kuat-kuat. Seakan dengan optimis ia berkata jangan pergi dulu, jawaban itu tak berarti engkau di tolak.
“Lalu bagaimana?” tanyaku.
“tenanglah, kita jalani dulu sambil menunggu waktu”, jawabmu.
“Pacaran?” tanyaku dengan nada tak setuju.
“Bagaimana lagi? Kita terpaksa jadi pasutri majazi, atau kamu boleh pergi dan aku terluka disini.”
Lama aku diam, lalu entah kenapa bibirku seakan tak sadar berurai, “Najma, bukankah aku pernah bilang, aku kau atau kau aku tanpa ada kata cinta atau apapun ditengah keduanya. Maka inilah saat pembuktian ucapan itu. Aku kau, maka melukaimu juga melukaiku. Kau aku, maka senyumku senyummu.”
Anjing menggonggong kafilah tetap berlalu, pepatah inilah yang terpaksa kita gunakan sementara untuk menjaga aku kau kita, meski tetap tak bisa menghilangkan luka. Cuma aku minta, rubahlah konotasi negatif dari kata ini. Aku memacarimu dengan ilmu, bukan dengan rayu palsu. Maka cintailah ilmu untuk menjadikan aku pacarmu.
Lihatlah, pena kita harus tetap meneteskan tinta. Bibir kita harus tetap menggetarkan ayat-ayatNya penuh cinta. Sehingga, kau akan melihat cahayaku, aku akan melihat cahayamu, kita akan tetap dituntun oleh cahayaNya.
Langkah Ketiga
Tak usah ada smsan, telpon-telponan apalagi ketemuan. Tak perlu, itu hanya membuat kapal kita mandek mengarungi ilmu. Laut yang kita arungi semakin berombak dan itu tak bisa kita jelajahi jika jiwa bermental pekat selayak penjahat.
Biarlah kita saja yang tahu bahwa sebetulnya kita sedang bercinta, bercumbu mesra, berpacaran layaknya remaja buta. Meski mereka yakin bahwa antara kita tak ada apa-apa. Ya, lewat tetes-tetes tinta, kubuktikan bahwa antara kita sedang tumbuh tunas-tunas cinta.
Langkah Keempat
Sungguh, jika ini bisa lakukan, berpacaran dalam ilmu pengetahuan, maka kita bisa tetap hidup dalam kematian, jika tidak, maka kita telah mati dalam kehidupan.
Langkah Kelima
Jangan heran, memang ini pacaran langka. Meski langka janganlah kau vonis tiada. Tak beda dengan nyanyian kamil ini,واذا احتبي قربوسه بعنانه ♫ علك الشكيم الي انصراف الزائر , menyimpan isti’arah yang langka.
Langkah Keenam
الجامع | المستعار منه والمستعار له | |||
| حسيان | |||
العقلي | عقليان | |||
العقلي | حسي وعقلي | |||
العقلي | عقلي وحسي | |||
|
|
Asyik bukan berpacaran denganku? tak ada pelanggaran terhadap rambu-rambu. Seperti tabel ini, ketika kita berdua sama bersifat indrawi, maka pengikat kita tak selalu indrawi, bisa aqli bahkan campuran keduanya, aqli dan indrawi. Namun ketika kita sama-sama aqli atau salah satu dari kita aqli maka tak ada pengikat yang kuat selain juga sesuatu yang bersifat aqli.
Langkah Ketujuh
Najma, Teriakkan dalam hatimu, Yahyalah Romeoku. Maka lihatlah, pepohonan yang sejak tadi menonton adegan-adegan kita riuh bertepuk tangan. Seakan mereka adalah Bobotoh PERSIB atau Bonek PERSEBAYA atau mungkin Snek PSIS. Dan, saat aku teriak, engkaulah Lailaku seperti dulu Qais berteriak, maka semut-semut dikamarku ini telah rapi berbaris untuk memberi kesaksian. Mirip dengan para pelayat jenazah yang bersiap-siap menjawab, khoir khoir khoir saat ada komando, isyhadu anna hadza al-mait min ahli al-khair
Langkah Kedelapan
Aku harap, pepohonan yang tadi menyaksikan pernyataan dalam teriakanmu segera menghadap abahmu, melapor kepadanya tentang semua yang ia saksikan. Begitu pun semut-semut Bobotohku,semut-semut Bonekku,semut-semut Snekku, semoga segera berangkat mengangkat spanduk menuju masjid abahku, memohon kepada mereka dengan membentangkan tulisan besar-besar pada spanduk yang mereka angkat, RESTUILAH YAHYA DAN NAJMA.
Langkah Kesembilan
Jelas sudah apa yang ada dalam benakku, sejelas tashrihiyah yang tuturkan Musta’ar minhu dalam istiarahnya, meski aku menyatakannya dari balik satir, selayak makniyyah yang enggan kentara bahwa pada dirinya terkandung istia’arah.
Lalu,apalagi sebetulnya yang mereka tunggu? Tegakah mereka membiarkanku terjerembab dalam khayal sebagaimana si Makniyyah yang tak bisa lepas dari si Takhyiliyyah?
Langkah Kesepuluh
Najma, disini aku termangu menunggu restu. Ikatan kita tak mungkin terrealisasikan tanpa itu,restu abahmu, pula restu abahku. Dalam cemas aku berharap semoga tak ada kesedihan menimpa kita seperti tergambar muram dalam nyanyian ini,
هواي مع الركب اليمانين مصعد ♫ جنيب وجثماني بمكة موثق
Dalam cemas aku berdo’a, ya Allah jauhkan الصيف ضيعت اللبن andai engkau memperkenankan kami untuk menjadi satu jiwaraga.
Penutup Jurus Kedua
Najma, tutupilah cinta kita dari tatapan mereka. Sebesar apapun rasa yang tersimpan dalam dada biarlah ia terselimut ketulusan. Sungguh, itu lebih baik. Bahkan semakin tersembunyi, samakin tak diketahui, ia akan semakin abadi dan bernilai tinggi.
Lihat bukankahرايت اسدا له لبد اظفاره لم تقلم lebih bermutu saat menggambarkan kegagahan seseorang daripada رايت اسداapalagiرايت اسدا شاكي السلاح
Percayalah, dengan tersembunyi, cinta kita takkan pernah berubah, tidak berkurang juga tidak bertambah. Sesuatu yang berkurang maka tak sempurna. Sementara, sesuatu yang bertambah berarti belum sempurna. Berbeda dengan majaz bi al-ziyaadah atau pun majaz bi al-naqs yang justru sempurna setelah ada ziyadah atau nuqsonnya
JURUS KETIGA
الكناية
Najma, jurus pertamaku telah sanggup merobohkan angkuhmu. Terbukti, kau menyerah kalah dengan mengaku bahwa dihatimu ada tersimpan cinta untukku. Lalu, jurus keduaku telah membuatmu lulut, penurut. Terbukti, apapun yang kuucapkan, maka kau selalu ikut. Kendati demikian, ternyata dua jurus ini tak begitu ampuh menundukkan abahmu apalagi abahku, sehingga, mereka masih saja menutup telapak tangan mereka untuk kita. Maka, inilah jurus pamungkas dari ajian bayan goyangku yang harus kita lakukan bersama-sama agar kunci rapat mereka bisa kita buka tanpa ada bongkar paksa.
Andai ini tetap tak berhasil, maka jangan anggap jurus pamungkas ini lumpuh. Tidak. Ia tetap ampuh asalkan tak melawan takdir yang tela kukuh. Sebab, sehebat apapun usaha kitauntuk merealisasikan keinginan, kita tak akan mampu untuk menentukan pasti seperti apa hasil akhir pencapaian, berhasil ataukah nihil?
Langkah Kesatu
Najma, aku tahu engkau tak bisa berkutik dihadapan abahmu, seperti pula engkau tahu bahwa aku pun begitu dihadapan abahku. Maka tak ada jalan selain diam, sembunyi dibalik malam untuk menunggu surya datang mengusir kelam.
Tak usah kita suudzzon pada mereka. Kita harus tetap bersikap selayak biasa meski dada sesak oleh mathlub yang tak terlaksana. Kau ingin, aku pun begitu. Kau ingin cinta padu, aku pun begitu. Kau ingin cinta padu bersamaku, aku pun begitu.
Tapi, biarlah. Simpan semuanya dalam diam seperti rapinya kinayah menyembunyikan tujuan kalam. Aku yakin, jika kita bisa menirunya, maka tak akan ada yang terluka. Kita atau mereka, antara kita, atau antara kita dengan mereka. Semua akan baik-baik saja.
Bukankah طويل النجاد senang-senang saja di artikan dengan maknanya sendiri padahal didadanya tersimpan keinginanطول القامة ? Bukankah si عريض القفا tetap tersenyum ketika diartikan dengan maknanya sendiri, padahal dihatinya terbersit gairah menggoda dari si البلادة?Bukankah si مضياف juga tak jadi susah hanya karena si الجواد tak bisa ia dapatkan?
Langkah Kedua
Najma, tak ada jalan terbaik untuk mencapai keinginan selain dengan kelembutan budi. Sesuatu yang keras jangan dilawan dengan kekerasan, fatal. Sesuatu yang kukuh jangan dihantam dengan kekukuhan. Fatal. Semakin ia keras, maka kita harus semakin lembut menghadapinya. Biar tak ada yang rusak. Lihatlah si Kinayah, bertingkat-tingkat kelembutannya.
Bukankah kedipan mataku padamu lebih berkesan daripada harus terucap I love you? Bukankah salah tingkahku saat dihadapanmu lebih berkesan daripada aku berani-beraninya mengedipkan mata sebagai isyarat rasa? Bukankah begitu?
Penutup Tiga Jurus
Najma, pepatah bilang, tak ada gading yang tak retak. Maka, sadarilah bahwa
siapa pun yang nanti menyandingmu di pelaminan biru tidaklah sesempurna nabi. Aku atau siapapun, maka terimalah dengan lapang dada. Memang, siapa sih yang tak senang bersanding dengan dambaan, pujaan dan pujian? Tapi siapa pula yang mampu menghapus apalagi merubah tinta takdir yang telah kering?
Karenanya, tak ada alasan untuk kita untuk terluka ketika nyata tak bisa bersama. Aku harus legowo, dan kau pun harus nrimo. Meski demikian, percayalah, apapun ending dari cerita cinta kita, niscaya ia akan tetap dikenang oleh dunia sebagai cinta hati anugerah ilahi.
Dan malam ini, berdoalah bersamaku, jika Allah menghendaki maka semoga kita bisa tinggal diبيتي جنتي , sebagaimana rumah tangga nabi. Amin.
Cisetu, Ahad 3 syawal 1431H
Chikal FaZa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar